Wednesday, February 18, 2015

Salah Kaprah



ACHMAD RIZKI (X-MIA 4/02) 

Salah Kaprah
Di negeri kita tercinta, yaitu Indonesia…setiap 20 tahun sekali, akan lahir 5 anak yang mempunyai kemampuan diluar akal manusia. Anak-anak yang lahir ini disebut Generasi Keajaiban atau Generasi Emas. Merekalah yang akan menuntun Indonesia ke jalan kebenaran. Anak dari Generasi Emas saat ini, adalah Oel, Mengkhoedoe, Jo, Kido, dan Saleh Munawaroh. Kemampuan mereka diantaranya adalah :

-         Oel adalah anak tunggal dari pengusaha minyak. Dia kaya. Kemampuannya adalah dapat memanggil Eyang Subur dan antek-antek homo nya.

-         Mengkhoedoe : kemampuannya adalah ia dapat membuat segala macam jenis rujak dalam waktu 10 detik.

-         Jo : kemampuannya adalah dapat mengingat segala sesuatu dengan sekali lihat. Ia dapat mengingat apapun, entah itu kunci jawaban, rumus-rumus, ataupun wajah koruptor atau pencuri yang sedang kabur dari kejaran polisi.

-         Kido : kemampuannya adalah dapat mengendalikan om-om kekar yang sedang mencari belut di sawahnya Pak Gandos. 

-         Saleh Munawaroh : Dari semua anak Generasi Emas , Saleh adalah anak yang kemampuannya paling unik, yaitu dia dapat mengerjakan soal matematika kelas 1 SD dalam waktu 1 detik. Namun, karena kemampuannya yang sangat unik ini, ia sering menjadi bahan olok-olokan ibu-ibu PKK.

Seperti biasa, sepulang sekolah mereka selalu berteduh dan bersantai-santai di sebuah gubuk yang tak terlalu jauh dari sekolah mereka.

“Alamak, hari ini kok panas ya…?” ucap Oel sambil mengeruk emas di hidungnya.

“Iya ya, serasa kayak di Rusia nih…” jawab Kido

“Kebalik cendol! Rusia itu malah dingin!” kata Mengkhoedoe dengan wajah tamfan dan beraninya

“Iya tuh, dasar maniak om-om kekar !!” sahut Saleh

“Idih, masih mending om-om kekar pencari belut, daripada om-om pemakan uang rakyat!” protes Kido.

“Iya sih, tapi kamu tahu nggak, kalo om-om pemakan uang rakyat itu kebal lho. Bahkan Bandar narkoba saja kalah!” kata Oel.

“Lho? Emangnya om-om itu sakti ya? Berarti senjata tajam gak mempan dong sama mereka?” Tanya Mengkhoedoe.

“Maksudku, om-om tadi itu kebal hukum. Sekarang aku tanya, emangnya ada koruptor yang dihukum mati? Jangankan hukuman mati, ada juga koruptor yang bebas dari jeratan hukum. Berbeda dengan Bandar narkoba, sekarang pemerintah mulai tak memperdulikan grasi para Bandar narkoba itu. Yah, meskipun beberapa negara juga mengecam aksi ini. Tapi, setidaknya ini langkah yang bagus untuk memberantas peredaran narkoba!” jawab Oel.

“Wah, betul juga itu! Aku setuju dengan keputusan pemerintah. Kalian setuju juga’kan?” tanya Mengkhoedoe.

“Ya setuju donggggg!!!” jawab Oel, Kido, Jo dan Saleh serempak.

Ketika hari mulai sore, mereka pulang ke rumah masing-masing seperti biasanya.

1 comment: