NAMA : AMALIA ROSIDA F.
KELAS : X MIA 4
NO. : 6
SUPIR PEMBALAP
Pagi hari ada dua
orang sahabat yaitu Andi dan Ali yang selalu pergi bekerja bersama.Saat itu
mereka sangat terburu-buru untuk pergi ke halte untuk menunggu bus yang akan
mereka tumpangi.Di halte mereka berbincang-bincang sembari menunngu bus.
Andi :
“huuuh,pagi ini udaranya segar sekali sampai sampai pengen tutup hidung. “
Ali : “hahaha,iya lah di Jakarta mana ada
udara yang segar,yang ada itu hanya lautan polusi.Apalagi pemerintah memberi
wacana kalau harga mobil bakal murah,malah jadi apa negeri ini ?”
Akhirnya bus yang
akan ditumpangi mereka pun datang,dan mereka bergegas naik.Saat ditengah perjalanan
mereka bincang-bincang kembali sambil menunggu bus yang ditumpangi sampai
tempat kerja mereka.
Ali : “seru sekali ya naik bus,sampai
perutku rasanya campur aduk pengen muntah?”
Andi : “Ya beginilah supir bus gak pernah mau
sabar kalau nyupir,pengennya cepet –cepet terus.”
Ali : “bang…kalau nyupir yang sabar dikit
donk ,inget ini bawa nyawa banyak lo!”
Supir : “kalu sabar entar kapan sampainya,mau terlambat kerja apa
?
Andi : “yang ada gak jadi masuk kerja malah
masuk rumah sakit bang.”
Ali : “kalau mau balapan di area
balap,jangan di jalan raya.”
Supir : “udah diam aja.”
Mereka pun hanya bisa berdoa untuk selamat
sampai tempat kerja.
Nama : Cici Mardeliana
Kelas : X MIA 4
No Absen : 10
Teks Anekdot.
"Susah
Senang"
Saat liburan,Bayu pergi berkunjung ke rumah
neneknya yang ada di desa.Pada sore hari ia ingin jogging bersama ayahnya
keliling kampung.Ia berangkat dari rumah pukul 16:00.
Saat di perjalanan ia melewati jalan yang
rusak dan tidak rata.Akhirnya ia bertanya pada ayahnya "Yah,kenapa jalan
disini bolong-bolong?"."Ya naamanya juga di desa nak,jadi ya
begini." jawab ayah Bayu. "Lah kenapa gak diperbaiki yah?" tanya
Bayu lagi."Mau pakek uang siapa nak?"."Ya pakek uang pemerintah
yah".Ayahpun menjawab dengan tersenyum simpul "Lah wong pemerintah
saja tidak memperhatikan rakyatnya, gimana mau perbaiki jalan di desa
ini?"."Oh gitu ya yah" "Mereka itu senang melihat orang lain
susah dan susah melihat orang lain senang" ."Kenapa begitu
yah?". Ayahpun menjawab "Sudahlah nak, tidak usah kamu pikirkan.Lebih
baik kita melanjutkan joggingnya lagi dan setelah itu pulang".Bayupun
akhirnya menuruti perintah ayahnya dan melanjutkan jogging.Mereka pun akhirnya
jogging sampai petang hari.
Nama : Puput Ayu
Rahmawati
Nomor : 28
Hebatnya Melebihi
Pembalap MotorGP
Saat Arif dan Andi dalam perjalanan pulang ke jakarta.
Mereka mengalami kemacetan yang sangat panjang.
Arif : Huu.. hari ini Jakarta padat merayap tanpa harapat.
Andi : Bukan Jakarta namanya kalau tidak begitu.
Arif : Iya juga sih. Kapan ya Jakarta nggak macet kayak gini ?
Andi : Gimana nggak macet, jumlah kendaraan saja makin lama makin banyak. Apalagi motor, pengendara montor di Negara kita banyak yang tidak taat aturan. Lampu merah main terobos,apa lagi nyalip nggak tau aturan sampai menyebabkan kecelakaan.
Arif : Tapi ngomong-ngomong pengendara motor kita itu hebat lho, lebih hebat dari pembalap MotorGP.
Andi : Hebat darimananya ? orang Indonesia aja nggak ada yang jadi pembalapan di MotorGP.
Arif : Pembalap MotorGP kalau nyalip kan hebat banget, belok kanan, belok kiri, miring kanan miring kiri. Tapi, kalau mau nyalip penuh perhitungan, kalau celahnya sempit, lebih baik cari kesempatan lain. Pokoknya yang penting nggak membahayakan keselamatan.
Andi : Kalau pengendara motor kita gimana?
Arif : Kalau pengendara motor kita mah jangankan mobil kecil, truk gandeng, bahkan container pun tancap gas buat nyalip. Bahkan jika tak ada ruang untuk nyalip, trotoar pun jadi.
Andi : Iya bener banget itu.
Arif : Pembalap MotorGP aja, nggak ada yang berani melawan arah. Pernah liat nggak Valentino Rossi lagi muter balik waktu balapan ?
Andi: Ya nggak lah. Mana ada pembalap yang puter balik di area balap
Arif : Kalau pengendara motor kita, lawan arah mah biasa.
Andi : Bener juga ya
Andi : Bukan Jakarta namanya kalau tidak begitu.
Arif : Iya juga sih. Kapan ya Jakarta nggak macet kayak gini ?
Andi : Gimana nggak macet, jumlah kendaraan saja makin lama makin banyak. Apalagi motor, pengendara montor di Negara kita banyak yang tidak taat aturan. Lampu merah main terobos,apa lagi nyalip nggak tau aturan sampai menyebabkan kecelakaan.
Arif : Tapi ngomong-ngomong pengendara motor kita itu hebat lho, lebih hebat dari pembalap MotorGP.
Andi : Hebat darimananya ? orang Indonesia aja nggak ada yang jadi pembalapan di MotorGP.
Arif : Pembalap MotorGP kalau nyalip kan hebat banget, belok kanan, belok kiri, miring kanan miring kiri. Tapi, kalau mau nyalip penuh perhitungan, kalau celahnya sempit, lebih baik cari kesempatan lain. Pokoknya yang penting nggak membahayakan keselamatan.
Andi : Kalau pengendara motor kita gimana?
Arif : Kalau pengendara motor kita mah jangankan mobil kecil, truk gandeng, bahkan container pun tancap gas buat nyalip. Bahkan jika tak ada ruang untuk nyalip, trotoar pun jadi.
Andi : Iya bener banget itu.
Arif : Pembalap MotorGP aja, nggak ada yang berani melawan arah. Pernah liat nggak Valentino Rossi lagi muter balik waktu balapan ?
Andi: Ya nggak lah. Mana ada pembalap yang puter balik di area balap
Arif : Kalau pengendara motor kita, lawan arah mah biasa.
Andi : Bener juga ya
Tak terasa mereka telah sampai tujuan. Dengan selamat dan
bahagia .
Oleh :
Tyas Nafi’atin
Kelas : X MIA 4
No. :
36
Siapa yang
Berakal?
Pada Minggu pagi,
tepatnya pukul 07.00 WIB. Keadaan rumah Andrea masih lengang. Semua keluarga
Andrea masih bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara, terkecuali Andrea. Sejak
pukul 06.30 sampai pukul 07.00 dia berjalan mondar-mandir dari dapur menuju
kamar mandi. Melihat kelakuan anaknya yang aneh, sang ibu bertanya "
Sebenarnya apa yang kamu cari sejak tadi?". Dengan jengkelnya Andrea
menjawab " Yang Andrea cari itu sabun mandi bu". Lalu sang ibu
bertanya " Sabun mandi ada di almari dapur ". Lalu Andrea segera
menuju almari di dapurnya, tiba-tiba "Aaaaaaaaaaa". Karena Andrea
berteriak, semua keluarganya kaget dan melihat keadaannya. Sang Om bertanya
" Ada apa ini?" "Ada tikus om, tikusnya makan sabun
mandi!!!" . Lalu sang Om pun membuang tikus pemakan sabun itu.
Setelah mandi,
Andrea pun bertanya kepada Ibu " Bu, kenapa tikus bisa masuk rumah? lalu
kenapa dia makan sabun? ". Dengan santainya sang Ibu menjawab " Yaah,
mereka sedang mencari makan..namanya juga tikus, semua dimakan, dari sabun,
sayur mayur, kabel, bahkan aspal juga dimakan". Andrea yang bingung segera
bertanya kepada sang Om " Om memangnya tikus bisa makan aspal sama
sabun?" Omnya menjawab " Ya bisa lah... apa sih yang nggak bisa
dimakan tikus, apalagi kalau tikus berdasi.. pasti semua dimakan, hahaha
". " Oh iya ya... jadi siapa yang punya akal dan siapa yang tidak
punya akal? " " pastinya tikus yang makan sabun, kalau yang berdasi
sih sukanya mengambil akal rakyatnya hahaha ". Semua keluarga Andrea pun
tertawa terbahak bahak.
No comments:
Post a Comment